Jumat, 18 Desember 2009

30 Tunanetra Dilatih Operasikan Komputer Bicara

. Jumat, 18 Desember 2009

ANTARA - Sebanyak 30 penyandang tunanetra diberi pelatihan untuk mengoperasikan komputer bicara berbasis "open source" di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Minggu.

"Pelatihan ini ditujukan untuk memberikan keterampilan tambahan bagi para tunanetra," kata Ketua DPD Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa Tengah, Agung Sri Rejeki Yuliastuti di sela pelatihan tersebut.


Menurut dia, selama ini kualitas sumber daya manusia (SDM) penyandang tunanetra masih diragukan, sehingga para penyandang tunanetra tidak memiliki kesempatan untuk melakukan diversifikasi pekerjaan.

"Oleh karena itu, mereka (penyandang tunanetra, red.) harus diberi pelatihan semacam ini untuk menambah keterampilannya agar lebih diakui di dunia kerja, dan mereka tentunya akan menjadi lebih percaya diri," katanya.

Para penyandang tunanetra yang sudah bekerja, kata dia, nantinya juga mendapat keterampilan yang mendukung profesi yang digelutinya, seperti membuat brosur bagi ahli pijat atau merekap nilai bagi yang bekerja sebagai guru.

Ia mengaku, pelatihan pengoperasian komputer bicara tersebut berbeda dengan pelatihan-pelatihan komputer bicara serupa sebelumnya, sebab pelatihan kali ini menggunakan program bernama "Orca Screen Reader".

"Dalam pelatihan-pelatihan sebelumnya kami hanya menggunakan program 'Jaws', namun terkendala oleh mahalnya harga lisensi program, padahal kebutuhan penggunaan komputer untuk tunanetra semakin besar," katanya.

Namun, ia mengatakan, penggunaan program "Orca Screen Reader" tersebut tidak dikenai biaya lisensi sama sekali karena program aplikasi itu berbasis "open source".

Sementara itu, instruktur pelatihan dari Udinus Semarang, Ahmad Saiful Muhajir mengatakan, pelatihan komputer bicara tersebut diharapkan dapat menciptakan tunanetra yang memiliki kemampuan lebih, terutama di bidang teknologi informasi.

"Kami ingin mendekatkan para penyandang tunanetra dengan kemajuan teknologi sehingga mereka menguasainya dan tidak lagi membuat mereka minder atau takut dengan kemajuan teknologi," katanya.

Ia menjelaskan, program "Orca Scree Reader" memang berbeda dengan program sebelumnya, yakni "Jaws", sebab program tersebut mudah digunakan, termasuk bagi mereka yang baru mengenal komputer.

"Namun, setiap program memang memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk 'Orca Screen Reader' yang memiliki kekurangan dalam pelafalan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia yang masih asing," kata Saiful. s

Sumber Asli Antara Jateng

Baca juga artikel ini:



1 komentar:

Unknown mengatakan...

wuiihhh. . .
mangstabb gan. . .
ala idup open source. . .

Posting Komentar

 
© Copyright 2007-2010. DOSCOM BLOG. All rights reserved | www.doscom.org is proudly powered by Blogger.com